Jumlah korban dugaan pelecehan dokter di Kota Malang bertambah
Malang, Jawa Timur – Jumlah korban dugaan pelecehan yang dilakukan oleh dokter berinisial AY dari sebuah rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur, bertambah satu, dengan korban baru berinisial A (30).
Penasihat hukum A, Tri Eva Oktaviani, menyatakan di Mapolresta Malang Kota pada hari Selasa bahwa korban hari ini secara resmi melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh AY kepada kepolisian setempat.
“Kami dari YLBHI LBH Surabaya Pos Malang mendampingi korban dugaan pelecehan seksual fisik oleh oknum dokter yang sebelumnya sempat viral,” kata Eva.
Saat ini, korban sudah berada di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Malang Kota untuk memberikan keterangan kepada petugas kepolisian.
Secara umum, dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh A terjadi pada tahun 2023, di lokasi yang sama dengan insiden yang menimpa korban berinisial QAR. “Rumah sakitnya sama,” ucapnya CVTOGEL.
Pada saat itu, AY memeriksa A di ruang instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit dengan tirai tertutup rapat. Terduga pelaku juga tidak didampingi perawat saat memeriksa korban A.
“Tanpa didampingi perawat dan dengan tirai yang tertutup rapat memungkinkan orang lain tidak bisa melihat kejadian tersebut,” jelasnya.
AY diduga melakukan pemeriksaan terhadap A, namun tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku di rumah sakit tersebut.
“Ketika menyentuh area keintiman korban, terduga pelaku tidak meminta izin terlebih dahulu untuk memeriksa area tersebut,” ujarnya.
Eva menyatakan bahwa YLBHI LBH Surabaya Pos Malang telah menghubungkan korban dengan seorang psikolog untuk membantu mengatasi trauma yang dialami akibat kejadian itu.
“Kami juga merekomendasikan kepada kepolisian agar memberikan pendampingan psikologis kepada korban. Meskipun rumah sakit menawarkan bantuan pemulihan psikologis, korban menolak karena mengalami trauma,” katanya.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, A adalah korban kedua yang melaporkan dugaan pelecehan seksual oleh dokter berinisial AY di sebuah rumah sakit swasta di Kota Malang, setelah korban lain berinisial QAR.
QAR telah melaporkan tindakan AY kepada kepolisian pada hari Jumat (18/4).
